BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pada zaman sekarang manusia tidak
dapat lepas dari yang namanya plastik. Plastik selalu digunakan dalam berbagai
keperluan sehari-hari. Misalnya untuk tempat minuman, membungkus makanan,
tampat belanjaan dan masih banyak lagi. Plastik dipakai karena ringan, tidak
mudah pecah, harganya murah, dan mendapatkannya pun sangat mudah. Tetapi banyak
dari masyarakat tidak menyadari bahaya yang akan ditimbulkan akibat penggunaan
plastik terhadap kesehatan mereka sendiri dan terhadap lingkungan sekitar.
Dalam plastik terdapat zat-zat adiktif antara lain Bisphenol A (BPA). Bila BPA tersebut masuk ke dalam tubuh manusia akan berisiko bagi manusia tersebut. Resiko tersebut yaitu akan meyebabkan kanker pada payudara dan juga menggagu pertumbuhan manusia. Selain berdampak pada manusianya sendiri bahaya dari pemakaian kemasan plastik jumlahnya yang sangat besar, berdampak juga pada lingkungan dikarenakan banyak plastik yang direkomendasikan hanya untuk sekali pakai saja. Ini menimbulkan dampak negativ bagi lingkungan terutama pada tanah, karena tanah sulit untuk menguraikan sampah plastik tersebut.
Masalah timbul ketika kita tidak
lagi menginginkan benda-benda ini, dan bagaimana kita membuangnya. Biasanya
plastik yang dibuang itu adalah plastik bekas pembungkus dan kemasan makanan.
Pernyatakan kepedulian para ilmuwan juga bahwa jalinan plastik yang begitu
padat yang mengapung di laut dapat ikut meningkatkan pemanasan global karena
menciptakan tirai yang rapat yang menahan sinar matahari dan menyebabkan
plankton tidak dapat tumbuh.
Salah satu jenis plastik yang
berbahaya adalah sampah plastik hitam karena kandungan berbahayanya lebih
banyak dibandingkan jenis plastik lain. Penggunaan plastik hitam tersebut
beresiko menimbulkan kanker, kerusakan ginjal, dan penyakit lainnya dan yang
lebih mengerikan, tas plastik ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
terurai sempurna, yakni sekitar 500 hingga 1000 tahun! Bayangkan saja berapa
banyak sampah plastik yang membusuk.
Tas plastik bekas dan limbah-limbah
plastik lainnya juga banyak dibuang ke laut sehingga banyak membunuh hewan
laut. Tampaknya kita harus memikirkan dampak-dampak negatif dari penggunaan tas
plastik untuk menjaga kelestarian lingkungan sebelum semuanya terlambat.
Mulailah gunakan bahan-bahan yang lebih cepat terurai seperti kertas, atau
bahkan aneka bahan alami lainnya.
1
Di Indonesia penumpukan sampah
plastik hitam banyak di jumpai di sungai-sungai, pemukiman warga, dan
diberbagai tempat lainnya. Dengan adanya kesadaran lingkungan dalam diri
kita masing-masing mau melakukan langkah kecil saja, misalnya mengurangi
pengguaan plastik hitam. Pasti ada cara untuk memulihkan kembali dunia kita
agar kembali indah seperti semula.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa bahan
kimia yang terkandung di dalam pembuatan plastik kresek hitam ?
2.
Bagaimana proses pembuatan dan apa bahaya plastik kresek hitam ?
3. Apa
upaya yang dapat dilakukan
dalam menanggulangi limbah plastik
kresek hitam ?
4. Bagaimana cara mengurangi pemakaian
plastik kresek hitam ?
1.3 Ruang
Lingkup Permasalahan
Agar
pembahasan masalah menjadi lebih fokus dan berbobot, di dalam makalah ini akan
membahas “Bahan Kimia yang Terkandung
dalam Pastik Kresek Hitam, Bahaya dan Penanggulangannya ”, untuk mengetahui bahan kimia yang terkandung dalam
plastik kresek hitam, bahaya, dan mengetahui cara penanggulangan limbah plastik
kresek hitam.
1.4 Tujuan
dan Manfaat Penulisan
1.
Mengetahui bahan kimia yang terkandung di dalam pembuatan plastik kresek hitam.
2.
Mengetahui proses pembuatan dan mengetahui bahaya plastik kresek hitam.
3.
Mengetahui upaya yang dilakukan dalam menanggulangi limbah plastik kresek hitam.
4.
Mengetahui cara mengurangi pemakaian plastik kresek hitam.
Bab
II
Tinjauan
Pustaka
1. Gambaran
Umum Plastik Kresek Hitam
Kantong plastik atau masyarakat
sering menyebutnya dengan “Kantong Kresek” digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya membawa barang belanjaan, membungkus makanan siap saji,
dan sebagainya. Kegunaan dari kantong kresek tersebut telah mearajalela bahkan
di seluruh dunia pun menggunakannya. Tapi adakah pengaruh dari kantong kresek
tersebut jika masyarakat menggunakannya secara terus-menerus? Adakah dampak
yang ditimbulkannya terhadap lingkungan sekitar?
Jelas,
pengaruh dapat terjadi jika pemakaian ataupun dalam pembuatannya tidak
memperhatikan segi kesehatan dan kemanusiaan tentunya. Sampai saat ini,
masyarakat terutama di Indonesia telah menggunakan kantong kresek dalam
berbagai keperluan sehari-hari. Di balik sifatnya yang praktis dan murah,
kantong plastik kresek mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa
mengontaminasi makanan di dalamnya.
Sejak pertengahan tahun
lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan peringatan
resmi tentang bahaya kantong plastik kresek. Bedasar hasil penelitiannya, kantong plastik kresek, terutama warna hitam, merupakan produk daur
ulang mengandung bahan kimia berbahaya.
Tak hanya itu, dalam
proses daur ulang, produsen juga tak memerhatikan riwayatnya. "Apakah
bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan, kotoran manusia, atau
limbah logam berat," demikian petikan peringatan BPOM tentang kantong
kresek.
BPOM meminta masyarakat
tak menggunakan kantong kresek sebagai wadah makanan, terutama makanan siap
santap. Selain diragukan kebersihannya, kantong kresek berwarna dikhawatirkan
mengandung zat karsinogen yang dalam pemakaian jangka panjang dapat memicu
kanker.
Bahan kimia plastik tak
hanya mudah terurai dan migrasi ketika terkena makanan panas. Namun, juga
makanan mengandung asam, cuka, vitamin c, berminyak atau berlemak.
2.
Bahan Kimia yang Terkandung didalam Plastik Kresek
Hitam
Plastik kresek hitam merupakan benda yang tidak
asing lagi bagi kita. Plastik kresek banyak dimanfaatkan sebagai pembungkus
seperti pembungkus gorengan atau pembungkus belanjaan yang lain. Dibalik
sifatnya yang praktis dan mudah, kantong kresek mengandung bahan kimia
berbahaya yang bisa mengontaminasi makanan didalamnya. Mengapa kantong kresek
hitam berbahaya? karena kantong kresek hitam mengandung bahan kimia berbahaya
yang bersifat karsinogen yang dapat memicu datangnya kanker. Bahan kimia berbahaya
itu diantaranya adalah:
1. PVC ( Plastik Polivinil Klorida )
1. PVC ( Plastik Polivinil Klorida )
1.
PVC
dibuat dari monomer vinil klorida ( VCM ). Monomer vinil klorida yang tidak
ikut bereaksi dapat terlepas ke dalam makanan terutama yang berminyak/berlemak
atau mengandung alkohol terlebih dalam keadaan panas.
2.
Dalam
pembuatan PVC ditambahkan penstabil seperti timbal ( Pb ), kadium ( Cd ), timah
putih ( Cn ) atau lainnya, untuk mencega kerusakan PVC. Kadang-kadang agar
lentur atau fleksibel ditambahkan senyawa ester flatat, ester adipat, dll
3.
Residu
VCM, Pb, Cd, dan ester flatat bebahaya bagi kesehatan
Ø
VCM
terbukti mengakibatkan kanker hati.
Ø
Senyawa
Pb merupakan racun bagi ginjal dan syaraf.
Ø
Senyawa
Cd merupakan racun bagi ginjal, dan dapat mengakibatkan kanker paru.
Ø
Senyawa
Ester Flatat dapat mengganggu sistem endoktrin
4.
Untuk kehati-hatian, masyarakat dihimbau
untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.
Umumnya
kemasan PVC dapat dikenali dari logo.
b.
Jangan
menggunakan kemasan makanan yang berminyak/berlemak atau mengandung alkohol
terlebih dalam keadaan panas.
2. Timbal ( Pb )
Timah
dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan symbol kimia “Pb”. Simbol
ini berasal dari nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang artinya logam lunak.
Timbal memiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong
akan tetapi warna ini akan segera berubah menjadi putih kotor atau abu-abu
gelap ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut terekspos oleh udara. Timbal
merupakan logam yang lunak, tidak bisa ditempa, memiliki konduktifitas listrik
yang rendah, dan tergolong salah satu logam berat seperti halnya raksa timbale
dapat membahayakan kesehatan manusia. Karena logam timbale berifat tahan korosi
maka container dari timbale sering dipakai untuk menampung cairan yang bersifat
korosif ataupun sebagai lapisan kontroksi bangunan.
Timbal memiliki empat isotop yang stabil yaitu 204Pb, 206Pb, 207Pb, dan 208Pb. Standar massa atom Pb rata-rata adalah 207,2. Sekitar 38 isotop pb telah diketemukan termasuk isotop sintesis yang bersifat tidak stabil. Isotop timbale dengan waktu paruh yang terpanjang dimiliki oleh 205Pb yang waktu paruhnya adalah 15,3 juta tahun dan 202Pb yang memiliki waktu paruh 53.000 tahun.
Timbal memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Dengan nomor atom 82 maka timbale memiliki konfigurasi electron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 dengan jumlah electron tiap selnya adalah 2, 8, 18, 32, 18, 4. Timbal berada pada golongan IVA (14) bersama dengan C, Si, Ge, dan Sn, periode 6 dan berada pada blok s.
Timbal memiliki empat isotop yang stabil yaitu 204Pb, 206Pb, 207Pb, dan 208Pb. Standar massa atom Pb rata-rata adalah 207,2. Sekitar 38 isotop pb telah diketemukan termasuk isotop sintesis yang bersifat tidak stabil. Isotop timbale dengan waktu paruh yang terpanjang dimiliki oleh 205Pb yang waktu paruhnya adalah 15,3 juta tahun dan 202Pb yang memiliki waktu paruh 53.000 tahun.
Timbal memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Dengan nomor atom 82 maka timbale memiliki konfigurasi electron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 dengan jumlah electron tiap selnya adalah 2, 8, 18, 32, 18, 4. Timbal berada pada golongan IVA (14) bersama dengan C, Si, Ge, dan Sn, periode 6 dan berada pada blok s.
Bahaya Timbal ( Pb )
a. Gangguan terhadap fungsi
ginjal
Logam berat
timbal (Pb) dapat menyebabkan tidak berfungsinya tubulus renal, nephropati
irreversible, sclerosis vaskuler, sel tubulus atropi, fibrosis dan sclerosis
glumerolus. Akibatnya dapat menimbulkan aminoaciduria dan glukosuria, dan jika
paparannya terus berlanjut dapat terjadi nefritis kronis
b. Gangguan terhadap sistem
reproduksi
Logam berat
timbal (Pb) dapat menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi berupa keguguran,
kesakitan dan kematian janin. Logam berat timbal (Pb) mempunyai efek racun
terhadap gamet dan dapat menyebabkan cacat kromosom. Anak -anak sangat peka
terhadap paparan timbal (Pb) di udara. Paparan timbal (Pb) dengan kadar yang
rendah yang berlangsung cukup lama dapat menurunkan IQ. .
c. Gangguan neurologi
Gangguan
neurologi (susunan syaraf) akibat tercemar oleh timbal (Pb) dapat berupa
encephalopathy, ataxia, stupor dan coma. Pada anak-anak dapat menimbulkan
kejang tubuh dan neuropathy perifer.
d.
Kadmium
( Cd )
Logam
Cd atau cadmium (kadmium) mempunyai penyebaran yang sangat luas di alam. Hanya
ada satu jenis mineral cadmium di alam yaitu greennockite (CdS) yang selalu
ditemukan bersamaan dengan mineral spalerite (ZnS). Mineral greennockite ini
sangat jarang ditemukan di alam, sehingga dalam eksploitasi logam Cd, biasanya
merupakan produksi sampingan dari peristiwa peleburan dan refining bijih-bijih
Zn (seng). Biasanya pada konsentrat bijih Zn, didapatkan 0,2 sampai 0,3% logam
Cd. Di samping itu Cd juga diproduksi dari peleburan bijih-bijih logam Pb
(timah hitam) dan Cu (tembaga). Namun demikian, Zn merupakan sumber utama dari
logam Cd, sehingga produksi dari logam tersebut sangat dipengaruhi oleh Zn.
Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat
yang berbahaya karena elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium
berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu yang panjang dan dapat
terakumulasi pada tubuh, khususnya dalam hati dan ginjal. Tentunya
keberadaan cadmium dalam tanah tidak dapat ditolerir karena akibat yang
ditimbulkannya bagi makhluk hidup, khususnya manusia. Sebagian besar logam
berat, contohnya cadmium memiliki kemampuan berakumulasi dalam tubuh manusia
dan sangat susah untuk dikeluarkannya, sehingga dapat mengganggu kinerja dari
tubuh manusia itu sendiri. Untuk itu sangatlah penting disosialisasikan
pengaruh pencemaran kadmiun pada tanah serta bagaimana proses penyebaran
cadmium dalam tanah hingga terakumulasi dalam tubuh manusia.
e.
Ester Flatat
Ester Ftalat (misalnya DEHP, DIDP, DINP
dan lain sebaginya) yang digunakan sebagai pemlastis, dapat mengganggu/mengacaukan
sistem endokrin (bayi cacat lahir, laki-laki yang kewanita-wanitaan) serta
mengganggu fungsi hati dan ginjal
Selanjutnya
plastik kresek hitam juga memiliki zat aditif lainnya berupa anti oksidan (
BHT, DLTDP, Tris ( 2-4-di-tert-butil fenil ) fosfat ester. Anti blok seperti
gliserol stearat, SiO2, katalis (Sb2O3) dan antistatic berupa BEA. Sementara
hasil degradasi plastic berupa formaldehid dari urea formadehid dan melamin
formadehid.
3. Proses
Pembuatan dan Dampak Plastik Kresek
Hitam.
Kantong
plastik atau kantong kresek dapat beraneka ragam warnanya, salah satunya adalah
warna hitam yang telah disebutkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Itu merupakan salah satu warna dari sekian warna yang ada yang memiliki pengaruh
yang berpotensi negatif, lalu bagaimana dengan warna kantong plastik lainnya?
Apakah sama dengan pengaruh yang dimiliki oleh kantong plastik tersebut? Tentu
kantong plastik apapun warnanya dapat berpotensi negatif yakni dapat memicu
penyakit kanker (bersifat karsinogen).
Sebenarnya
darimana awal pengaruh negatif itu berasal? Awal pengaruh negatif itu berasal
dari proses daur ulang yang demikian berkali-kali. Berikut skema proses daur
ulang dari kantong plastik.
1 >>>> 2 >>>> 3 >>>> 4 >>>> 5 >>>> 6 >>>> 7 >>>> 8 >>>> 9
Keterangan:
1. Pengumpulan plastik bekas.
2.
Penyortiran.
3. Pencucian
4.
Penggilingan.
5. Pemberian
warna zat aditif.
6. Pemberian
zat anti fogging (tahan sinar ultraviolet).
7. Pemberian
zat anti slip (transparan).
8.
Pemanasan.
9.
Pencetakan.
Penjelasan :
Ø Proses 1, yakni pengumpulan plastik bekas oleh para
pengumpul (pemulung) dari Tempat Pembuangan Sampah (TPA). Para pengumpul
memilah-milah kantong plastik mana yang layak untuk mereka daur ulang lagi.
Ø Proses 2, para penyortir melakukan penyortiran
terhadap semua kantong plastik yang telah berhasil dikumpulkan oleh para
pengumpul. Akan tetapi, dalam melakukan penyortiran seringkali para penyortir
kurang dalam melakukannya dan berakibat negatif karena para penyortir tidak
mengetahui darimana kantong plastik itu berasal.
Ø Proses 3, para penyuci melakukan pencucian terhadap
kantong plastik tersebut. Sama halnya dengan proses 2, para penyuci kurang
melakukan pencucian. Mereka mencuci tidak secara steril dengan kata lain,
menggunakan bahan seadanya.
Ø Proses 4 adalah penggilingan, semua kantong plastik
yang telah dicuci lalu digiling menjadi butiran plastik kecil.
Ø Proses 5, proses penambahan zat warna aditif guna
memberi warna terhadap semua kantong plastik. Pemberian zat warna aditif sangat
berbahaya bagi manusia.
Ø Proses 6 adalah proses pemberian zat anti fogging guna
tahan terhadap sinar ultraviolet. Zat ini juga berbahaya.
Ø Proses 7 adalah proses pemberian zat anti slip pada
kantong plastik guna kantong plastik memiliki bentuk yang transparan. Zat ini
juga mengandung bahan kimia yang berbahaya.
Ø Proses 8 adalah proses pemanasan, semua kantong
plastik yang telah diberi bahan kimia lau dipanaskan agar menyatukan butiran
kantong plastik tadi.
Ø Terakhir, proses 9 yakni proses pencetakan, butiran
plastik yang telah menyatu lalu dicetak untuk membentuk kantong plastik yang
baru dengan berbagai ukuran, misal ukurang kecil, sedang, maupun besar.
Semua bahan
kimia dari skema di atas adalah bahan pembuat kantong plastik maupun jenis
bahan plastik lainnya. Lalu apakah pengaruh kantong plastik secara kimiawi?
Pengaruhnya antara lain :
*
Menyebabkan kanker paru.
*
Menyebabkan kanker hati.
* Gangguan
fungsi ginjal.
* Gangguan
saraf.
* Gangguan
saluran pencernaan.
Dan yang lebih penting lagi pengaruh secara kimiawi dapat terjadi jika kantong plastik kontak langsung dengan makanan siap saji yang panas. Sebab, kontak langsung tersebut menimbulkan perpindahan kalor dari makanan siap saji terhadap kantong plastik. Timbulnya panas (kalor) ini memicu pengaruh secara kimiawi. Jadi untuk mencegah hal tersebut disarankan memberi alas pada kantong plastik sewaktu membungkus makanan atau barang lainnya agar tidak terjadi kontak langsung dengan kantong plastik.
4.
Upaya-Upaya
Penanggulangan Limbah Plastik Kresek Hitam
Upaya-upaya yang dapat dilakukan
untuk penanggulangan limbah plastik kresek hitam adalah sebagai berikut :
1.
Daur Ulang
Penanganan limbah plastik kresek
hitam yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi, hal itu
tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap-tahap
pengumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan
paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahapan ini akan lebih
mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu
ketika membuang sampah plastik. Namun limbah plastik hitam merupakan produk
daur ulang, maka daur ulang bukanlah penanganan yang tepat.
2.
Incinerasi
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik kresek hitam adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur dengan beberapa persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif. Gas-gas korosif ini membuat incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yang mengandung klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yang baik untuk mengurangi polusi udara.
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik kresek hitam adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur dengan beberapa persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif. Gas-gas korosif ini membuat incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yang mengandung klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yang baik untuk mengurangi polusi udara.
3.
Plastik Biodegradable
Sekitar
separuh dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Oleh karena itu, sangat
baik jika dapat dibuat plastik yang biodegradable atau fotodegradable.
Hal itu telah diupayakan dan telah dipasarkan. Kebanyakan plastik biodegradable
berbahan dasar zat tepung. Sayangnya, plastik jenis ini lebih mahal dan
kelihatannya masyarakat enggan untuk membayar lebih. Namun plastik ini jauh
lebih aman di bandingkan plastik kresek yang biasanya kita pakai.
5. Cara Mengurangi Pemakaian
Plastik Kresek Hitam
Setiap kita berbelanja di supermarket atau di warung, sering sekali kita
diberi kantung plastik atau kresek guna membawa barang-barang yang telah kita
beli di tempat tersebut. Tiap tahun jutaan kantong palstik/kresek dibuang
begitu saja setelah dipakai hanya satu kali. Di bawah ini ada beberapa cara,
agar ketika kita diberi kantong kresek saat di kasir, kita bisa menjawab,
"Tidak perlu, saya bawa tas sendiri!"
1. Belilah tas yang tahan lama dan bisa
dilipat sehingga praktis dibawa kemana-mana. Biasanya tas tersebut bisa dibeli
di supermarket besar yang sudah sadar akan efek buruk dalam menggunakan tas
plastik/kresek.
2. Selalu
menyimpan tas belanja yang tahan lama setiap bepergian dan disimpan di
kendaraan. Sehingga bila berbelanja tidak perlu kantong plasting/kresek lagi
serta hal ini dapat menjadikan kebiasaan baik saat berbelanja.
3. Sediakan
selalu tas plastik kecil yang bisa dipakai ulang guna menyimpan sayur dan
buah-buahan. Setelah mengeluarkan sayur-sayuran dan buah-buahan dari dalam
kantong plastik, bersihkan kembali kantong tersebut sehingga bisa dipergunakan
di lain waktu.
4. Ingatkan
kasir bahwa tidak perlu kantong kresek. Biasanya kasir secara otomatis
memasukkan belanjaan si pembeli ke dalam kantong kresek. Saat akan membayar,
katakan kalau kita tidak membutuhkan kantong plastik, sambil menunjukkan tas
belanja yang sudah kita bawa.
5. Jelaskan
pada kasir alasan membawa tas sendiri. Masih banyak orang yang tidak mengerti
mengapa harus menghindari pemakaian kemasan plastik yang hanya satu kali pakai.
Kalau mereka paham alasannya, biasanya mereka akan mendukung upaya seperti ini,
apalagi kalau kita sering belanja di pasar swalayan mereka.
6. Bila
lupa membawa tas belanja, kita bisa menggunakan tas plastik pemberian kasir
tetapi jangan lupa setelah digunakan, lipatlah dengan rapi sehingga tas
tersebut bisa dipergunakan kembali di saat di butuhkan.
Kesimpulan dan Saran
BAB III
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa tas
kresek hitam mengandung bahan kimia dan zat-zat
adiktif berbahaya dan dapat menyebabkan berbagai penyakit yang sangat fatal
bagi manusia sehingga tidak layak di gunakan untuk mengemasi atau membungkus
makanan yang akan di konsumsi, baik itu makanan siap saji, makanan setengah jadi, maupun makanan mentah serta
bahan baku yang menjadi kebutuhan masyarakat.
B. Saran
B. Saran
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa tas kresek
hitam mengandung bahan kimia dan zat-zat adiktif berbahaya. Karena itu,
perlu adanya penanggulangan dan pengurangan penggunann plastik tersebut serta
melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan plastik
kresek hitam tersebut oleh pihak berwajib maupun kita sebagai anggota
masyarakat. Selain itu kita sebagai konsumen juga harus jeli memilih dan
memilah mana yang baik dan mana yang tidak baik bagi kesehatan tubuh kita.
Sumber :
vhttp://Kresek
Hitam Penyebab Kanker _ Maximum Healthy.html
gunakan kemasan makanan food grade untuk menghindari bahaya plastik untuk kesehatan
BalasHapus